Biografi
Annemarie Schimmel
Annemarie Schimmel dilahirkan di Erfurt, sebuah kota kecil di
Jerman pada tahun 1922. Seorang ahli dalam mistisme islam, Schimmel telah
menerbtkan 80 buku, mempunyai 5 gelar, dan 26 penghargaan dalam kuliahnya di berbagai
Universitas termasuk Harvard, Bonn, London dan Ankara. Ia telah menguasai 10
bahasa termasuk Arab, Farsi, Turki, Urdu dan Dari.
Schimmel memperoleh gelar doktornya di Universitas Berlin dan
Universitas Marbung. Dia juga menyandang gelar profesor dibidang studi-studi
islam di Universitas Marbung, Universitas Boon. Sejak tahun 1967 ia berada di
Universitas Harvard. Ia menjadi anggota beberapa masyarakat akademis,
diantaranya anggota Midote East Studies Association, The Association For The
Association. Di samping menjadi penyambung artikel-artikel untuk
jurnal-jurnal profesional, dia juga pengarang beberapa buku tasawuf.
Selama hidupnya mempunyai misi untuk membangun pengertian tentang
Islam, memperdebatkan bahwa Islam adalah diantara agama yang paling tidak
dimengerti. Schimmel seorang sarjana Jerman yang dikenal sebagai pendiri
jembatan dengan dunia Islam. Keahliannya dalam bidang ilmu-ilmu tasawwuf
terkenal di Barat.1
Diantara karya-karya Schimmel yang saat ini telah banyak dipelajari
di Indonesia dan telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia diantaranya; Dan
Muhammad adalah utusan Allah: Penghormatan terhadap Nabi SAW dalam Islam,
Dimensi Mistik dalam Islam, Aspek Feminin dalam Spiritualisme Islam, Rahasia
Wajah Suci Ilahi, dan Akulah Angin Engkaulah Api (Kehidupan dan Karya Jalaludin
Rumi).2
Annemarie Schimmel meninggal pada 25 Januari 2003, pada usia 80
tahun.
Tasawuf adalah metode esoteris yang
dipakai untuk bertaqarrub kepada Allah, Sang Pencipta Alam.
Tasawuf mengajarkan para penganutnya untuk menyucikan jiwa (tazkiyah al nafs)
dari dosa atau sesuatu yang dilarang Allah, dan mengisinya dengan perilaku dan
sifat yang baik. Tasawuf juga mengarahkan para penganutnya untuk mendasari
segala perbuatan mereka dengan rasa cinta kepada Allah. Hal itu akan memandu
mereka untuk menyayangi ciptaan Allah 204 Pemikiran Mistisisme Annemarie
Schimmel yang lain, seperti sesama manusia,
hewan, tumbuh-tumbuhan, dan semua ciptaan Allah yang lain di
alam semesta ini. Cinta kepada Allah akan membuat orang mudah dalam melakukan
perintah-perintah-Nya, di mana tanpa rasa cinta, orang akan merasa keberatan.
Dalam konteks ini, tasawuf dipahami oleh para penganutnya (insider)
sebagai doktrin yang wajib dilakukan untuk lebih mendekatkan diri kepada-Nya.
Sebaliknya, outsider, orang yang bukan penganut tasawuf, menganggap tasawuf
hanyalah sekedar ajaran yang tidak harus dipatuhi sepenuhnya, melainkan dapat
diabsorpsi dan diadopsi sebagiannya saja.
Salah satu dari outsider ini adalah Annemarie Schimmel. Schimmel
dalam pemikiran tasawufnya banyak mengadopsi pemikiran al Rumi, meski dia tidak
menjadi muslim seperti al Rumi. Schimmel hanya melihat tasawuf dari sisi
luarnya (outside) saja. Schimmel menganggap tasawuf sebagai ajaran mistis yang
tidak hanya ditemukan di dalam agama Islam saja, melainkan juga di beberapa
agama yang lain. Oleh karena itulah, dia merasa tidak perlu menjadi muslim
meski dia mengadopsi pemikiran tasawuf al Rumi, karena Schimmel tidak melihat
al Rumi sebagai guru dalam persoalan agama Islam, melainkan guru dalam hal
mistisisme. Meski Schimmel bukanlah seorang muslim, namun
kajian-kajiannya dalam bidang tasawuf patut
diapresiasi karena biasanya, outsider cenderung objektif.
Post a Comment
Post a Comment